1.1 FISIOLOGI PEMBENTUKAN URINE
A. FILTRASI
GLOMERULUS
Sewaktu darah mengalir melalui
glomerulus, plasma bebas protein tersaring melalui kapiler glomerulus ke dalam
kapsul Bowman. Dalam keadaan normal, 20% plasma yang masuk ke glomerulus tersaring.
Proses ini, dikenal sebagai filtrasi glomerulus, adalah langkah pertama dalam
pembentukan urin. Secara rerata, 125 ml filtrat glomerulus (cairan yang
difiltrasi) terbentuk secara kolektif dari seluruh glomerulus setiap menit.
Jumlah ini sama dengan 180 liter (sekitar 47,5 galon) setiap hari. Dengan
mempertimbangkan bahwa volume rerara plasma pada orang dewasa adalah 2,75
liter, maka hal ini berarti bahwa ginjal
menyaring keseluruhan volume plasma sekitar 65 kali sehari. Jika semua yang
difiltrasi keluar sebagai urin, semua plasma akan menjadi urin dalam waktu
kurang dari setengah jam! Namun, hal ini tidak terjadi karena tubulus ginjal
dan kapiler peritubulus berhubungan erat di seluruh panjangnya, sehingga
bahan-bahan dapat dipertukarkan antara cairan di dalam tubulus dan darah di
dalam kapiler peritubulus.(1)
Komposisi Filtrat Glomerulus. Filtrat
glomerulus mempunyai komposisi yang hampir tepat sama dengan komposisi cairan
yang merembes dari ujung arteri kapiler ke dalam cairan interstisial. Tidak
mengandung eritrosit dan hanya mengandung sekitar 0,03 persen protein, atau
sekitar 1/200 protein di dalam plasma. Elektrolit dan komposisi solut lain dari
filtrat glomelurus juga serupa dengan yang ditemukan di dalam cairan interstisial.(2)
Di dalam glomerulus dihasilkan urine
primer melalui filtrasi plasma. Urine primer merupakan cairan isotonic terhadap
plasma. Pori-pori yang dilalui oleh plasma, mempunyai garis tengah efektif
rata-rata sekitar 2,9 nm. Hal ini memungkinkan seluruh komponen plasma dengan
berat molekul hingga kira-kira 5 kDa dapat melalui pori-pori tanpa hambatan.
Dengan bertambahnya berat molekul, molekul akan ditahan, tetapi pertama-tama
molekul dengan suatu M>65 kDa tidak dapat lagi masuk kedalam urine primer.
Karena protein darah secara umum mempunyai suati M>54 kDa, maka
protein-protein darah hanya terdapat dalam jumlah yang sangat sedikit di dalam
urine. (2)
Gambar
1.1 bagian-bagian nefron(1)
Sumber
: Sherwood, L. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Ed. 6.
Gambar
1.2 Fungsi
bagian-bagian nefron(1)
Sumber
: Sherwood, L. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Ed. 6.
Gambar 1.3 Mekanisme
pembentukan urine(1)
Sumber : Sherwood, L. Fisiologi manusia : dari sel ke
sistem. Ed. 6.
Gambar
1.4 Filtrasi glomerulus(3)
Sumber
: Vander et al. Human Physiology: The
Mechanism of Body Function. 8th ed.
B. REABSORPSI
TUBULUS
Sewaktu filtrat mengalir melaiui
tubulus, bahan-bahan yang bermanfaat bagi tubuh dikembalikan ke plasma kapiler
peritubulus. Perpindahan selektif bahan-bahan dari bagian dalam tubulus (lumen
tubulus) ke dalam darah ini disebut reabsorpsi tubulus. Bahan-bahan yang
direabsorpsi tidak keluar dari tubuh melalui urin tetapi dibawa oleh kapiler
peritubulus ke sistem vena dan kemudian ke jantung untuk diresirkulasi. Dari
180 liter plasma yang disaring per hari, sekitar 178,5 liter direabsorpsi. Sisa
1,5 iiter di tubulus mengalir ke dalam pelvis ginjal untuk dikeluarkan sebagai
urin. Secara umum, bahan-bahan yang perlu dihemat oleh tubuh secara selektif
direabsorpsi, sementara bahan-bahan yang tidak dibutuhkan dan harus dikeluarkan
tetap berada di urin.(1)
Reabsorbsi memengang peranan yang jauh
lebih penting daripada sekresi dalam pembentukan urina ini. Tetapi sekresi
sangat penting dalam menentukan jumlah ion kalium, ion hydrogen, dan beberapa
zat lain didalam urina. Biasanya, lebih dari 99% air di dalam filtrat
glomerulus direabsobsi ketika mengalir melalui tubulus tersebut. Oleh karena
itu, jika suatu unsur terlarut dalam filtrat glomelurus tidak direabsorbsi sama
sekali sepanjang perjalanan tubulus. Rebsorbsi air ini tentu saja memekatkan
zat tersebut lebih dari 99 kali. Sebaliknya, beberapa unsure seperti glukosa
dan asam amino, hampir seluruhnya direabsorbsi sehingga kosentrasi mereka
menurun hampir ke nol sebelum cairan tersebut menjadi urina dengan cara ini
tubulus ginjal memisahkan zat-zat yang harus dikeluarkan didalam urina. (2)
Gambar
1.5 Reabsorpsi Tubulus(3)
Sumber : Vander et al. Human
Physiology: The Mechanism of Body Function. 8th ed.
C. SEKRESI
TUBULUS
Proses
ginjal ketiga, sekresi tubulus, adalah pemindahan selektif bahan-bahan dari
kapilel peritubulus ke dalam lumen tubulus. Proses ini merupakan rute kedua
bagi masuknya bahan ke dalam tubulus ginjal dari darah, sedangkan yang pertama
adalah melalui filtrasi glomerulus. Hanya sekitar 20% dari plasma yang mengalir melaiui kapiler
glomerulus difiltrasi ke dalam kapsul Bowman; sisa 80% mengalir melalui
arteriol eferen ke dalam kapiler peritubulus. Sekresi tubulus merupakan
mekanisme untuk mengeluarkan bahan dari plasma secara cepat dengan
mengekstraksi sejumlah tertentu bahan dari 80% plasma yang Tidak terfiltrasi di
kapiler peritubulus dan memindahkannya ke bahan yang sudah ada di tubulus
sebagai hasil filtrasi.(1)
Gambar
1.6 Sekresi Tubulus(3)
Sumber : Vander et al. Human
Physiology: The Mechanism of Body Function. 8th ed.
D. EKSKRESI
URINE
Ekskresi
urin adalah pengeluaran bahan-bahan dari tubuh ke dalam urin. Ini bukan
merupakan proses terpisah tetapi merupakan hasil dari tiga proses pertama di
atas. Semua konstituen plasma yang terfiltrasi atau disekresikan tetapi tidak
direabsorpsi akan tetap di tubulus dan mengalir ke pelvis ginjal untuk
diekskresikan sebagai urin dan dikeluarkan dari tubuh. Semua yang difiltrasi
dan kemudian direabsorpsi, atau tidak difiltrasi sama sekali, masuk ke darah
vena dari kapiler. (1)
Tabel 1.
komposisi jumlah zat dalam proses filtrasi, reabsorpsi dan ekskresi(3)
Sumber : Vander et al. Human Physiology:
The Mechanism of Body Function. 8th ed.REFERENSI
1. Sherwood, L. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Ed. 6. Jakarta: EGC; 2011
2. Guyton, A C. fisiologi manusia dan mekanisme penyakit (Human physiology and mechanism of disease). Ed. 33. Jakarta: EGC; 1990
3. Vander et al. Human Physiology: The Mechanism of Body Function. 8th ed. The McGraw−Hill: Companies; 2001
Tidak ada komentar:
Posting Komentar